bisnis online

Tuesday, June 2, 2009

Alat Pengering Murah Berbiaya Rendah

Hingga awal bulan Juni ini, hujan masih terus turun setiap hari. Kalaupun tidak turun hujan, sering terjadi mendung menggantung sepanjang hari. Beberapa teman yang mengolah chips porang dengan mengandalkan sinar matahari mengeluhkan produktifitas dan kualitas yang turun.
Sebenarnya masalah dengan hujan bukan hanya dihadapi oleh prosesor chips porang saja, curah hujan yang tinggi di musim yang seharusnya sudah kemarau ini, juga akan menyulitkan pemanenan dan mengurangi daya simpan umbi. Baik umbi untuk produksi maupun umbi yang disiapkan untuk bibit.

Melihat kondisi ini, perlu dipikirkan implementasi alat pengering dengan investasi murah, biaya operasional rendah, dan bisa berdaya guna mengatasi halangan alam (hujan, mendung, malam hari). Apalagi karakter dari irisan porang sendiri, setelah umbi diiris, jika tidak segera dijemur terpisah bisa lengket satu sama lain. Dan ujung-ujungnya muncul cendawan keputih-putihan jika tidak segera kering.

Setelah berselancar di internet pada keyword teknologi tepat guna, beberapa hasil riset alat pengering terlihat sangat menarik. Karena , misalnya pengering tenaga surya IAT meski tetap menggunakan matahari (tentu saja) sebagai generator panas, tetapi memerangkap panas yang dihasilkan oleh kolektor (berbahan seng gelombang) di dalam ruang pengeringan. Sehingga seluruh ruang tertutup di dalam pengering memiliki tingkat panas yang sama (disebutkan mencapai rata-rata 50 derajat celcius).
Ada lagi pengering yang menggunakan teknik rumah kaca untuk memerangkap panas matahari. Dengan ruangan semi cone berdinding kaca yang bisa diputar mengikuti sinar matahari, matahari langsung bisa menyinari benda yang dikeringkan pada rak-rak bertingkat, dan udara panas tidak serta merta terbuang begitu saja, tetapi berputar-putar di dalam ruangan secara merata. untuk membuang uap air yang berasal dari penguapan, digunakan exhauster yang berputar di bagian atas. Menariknya pada alat ini dilengkapi dengan mekanisme pemanasan dengan bahan bakar biomass (ranting, kayu, sampah organik atau kotoran binatang), jadi bisa berdaya guna jika diperlukan untuk pengeringan tanpa henti di malam hari. Atau jika cuaca mendung dan hujan sekalipun.

Dari semua alat di atas, yang paling menarik adalah dengan mesin pengering berbahan bakar arang / kayu. Alat ini tidak memerlukan space terlalu luas, hanya sepersekian dari luasan lahan yang diperlukan jika mengeringkan dengan panas matahari langsung. Dengan alat pengering, yang jelas, kontinyuitas produksi bisa dijamin, tanpa terganggu cuaca, hasil pengeringan pasti lebih bersih karena terlindung dari debu dan kotoran tanah lain, kapasitas pengukuran bisa terukur dengan pasti.

Jadi, bisa dicoba..