bisnis online

Thursday, August 7, 2008

Analisa Investasi - Mulai Berhitung Cost & Benefit


Saatnya kita berhitung untung rugi dari budidaya porang. Jika kita bicara idealisme, pasti keuntungan pertama yang akan diperoleh adalah keuntungan ekologi, mengapa begitu. Karena porang bisa ditanam di lahan yang ternaungi tegakan pohon, artinya, di dalam hutan - tanpa menebang pohon sekalipun, emas ini bisa kita dulang. Otomatis lingkungan hutan kita selamat.

Tetapi, statemen di atas bisa kita abaikan, seandainya anda memulai bisnis dari lahan hutan jati milik perrorangan. Kenapa begitu, karena pemilik kebun jati pasti fokus pada nilai ekonomis yang diperoleh dari penjualan kayu jati.
Berarti ada waktu dimana pohon tegakan akan ditebang, dan kita harus sudah siap dengan lahan baru yang lain sebagai pengganti. Sekali lagi, kalkulasi di bawah menggunakan asumsi lahan sudah tersedia.

Kalkulasi akan saya sampaikan dalam berbagai alternatif bibit. Yaitu katak dan umbi. Dan penjualan juga dengan dua alternatif menjual umbi basah atau chips kering. Dan hasil sampingan yang tak kalah menggiurkan adalah menjual bibit katak atau umbi - tetapi kalkulasi yang terakhir bisa kita abaikan jika bibit tersebut akan kita gunakan di musim selanjutnya.

1. a. Investasi Budidaya dengan Umbi /1000m persegi
Asumsi :
Jarak tanam 1m x 0,5 m jadi total terdapat 2000 lubang
Bibit umbi per kg = 4 biji (+- 3ons) , jadi untuk 2000 lubang diperlukan 500 kg
Harga umbi Rp 8.000,- / kg
Pupuk Kandang cukup untuk 10 lubang /1 kantong plastik (ini estimasi , lebih kurang penggunaan bisa memberi efek yang berbeda pada hasil tanaman), jadi diperlukan total 200 kantong .
Harga Pupuk kandang Rp 3500, per kantong
Tenaga penggali 2 orang, dalam satu hari menghasilkan 300 lubang galian, jadi diperlukan 7 hari
Tenaga tanam 2 orang, diperlukan waktu 2 hari untuk menanam umbi dan memupuknya total 2000 lubang.

Hitungan :
Investasi bibit umbi porang : 500 x Rp 8.000 = Rp 4.000.000,-
Pupuk Kandang : 200 x Rp 3.500 = Rp 700.000,-
Tenaga Tanam & gali : kurang lebih = Rp 610.000,-
Transportasi & Konsumsi : kurang lebih = Rp 500.000,-

Total investasi = Rp 5.810.000,-

1.b Sementara untuk penjualan panen Umbi dengan asumsi :
Harga jual umbi basah Rp 1.750,- /kg
Perbesaran umbi, dalam 6 bulan dengan pupuk optimal dihasilkan 2kg basah dari 0,3 kg bibit umbi.
Hasil panenan diambil oleh pembeli dalam bentuk umbi basah. (tidak perlu transport pengiriman)
Maka dihasilkan penjualan sebesar : 2000 pcs x 2 kg x Rp 1.750 = Rp 7.000.000,-
Dihasilkan margin sebesar : Rp 7.000.000,- - Rp 5.810.000,- = Rp 1.190.000,-
Kalau tenaga kasar diperhitungan diperoleh kurang lebih Rp 1.000.000,- bersih per 1000m2 lahan.

1.c Sementara untuk penjualan panen dalam bentuk Chips kering dengan asumsi :
Harga jual Chips per kg : Rp. 13.000
Perbesaran umbi, dalam 6 bulan dengan pupuk optimal dihasilkan 2kg basah dari 0,3 kg bibit umbi.
Rendemen 17%, jadi dari 100 kg umbi basah dihasilkan keripik seberat 17kg
Hasil panenan diambil oleh pembeli (tidak perlu transport pengiriman)
Tenaga kerja rajang dan pengeringan Rp 500, per kg keripik.

Maka dihasilkan penjualan sebesar : 2000 pcs x 2 kg x 17% x Rp 13.000 = Rp 8.840.000,-
Biaya pengeringan : 2000 x 2kg x 17% x Rp 500.000 = Rp 340.000,-
Dihasilkan margin sebesar : (Rp 8.840.000,-) - (Rp 5.810.000,-) - (Rp 340.000,-) = Rp 2.690.000,-
Kalau dialokasikan untuk biaya lain-lain, bisa diperoleh paling tidak Rp 2.250.000,- bersih per 1000m2 lahan.

2. a Investasi Budidaya dengan Katak /1000m persegi
Asumsi : Jarak tanam 1m x 0,5 m jadi total terdapat 2000 lubang
Bibit umbi per kg = 100 biji , jadi untuk 2000 lubang diperlukan 20 kg
Harga katak Rp 15.000- / kg
Pupuk Kandang cukup untuk 10 lubang /1 kantong plastik (ini estimasi , lebih kurang penggunaan bisa memberi efek yang berbeda pada hasil tanaman), jadi diperlukan total 200 kantong . Pupuk untuk penanaman katak tidak terlalu berpengaruh.
Harga Pupuk kandang Rp 3500, per kantong
Tenaga penggali 2 orang, dalam satu hari menghasilkan 300 lubang galian, jadi diperlukan 7 hari Tenaga tanam 2 orang, diperlukan waktu 2 hari untuk menanam umbi dan memupuknya total 2000 lubang.
Tanaman dari katak perlu disiangi, paling tidak 4 kali dalam musim tanam pertama, dan 2 kali di musim tanam kedua. Tenaga 2 orang, perlu waktu 2 hari menyiangi.

Hitungan : Investasi bibit katak porang : 20 x Rp 15.000 = Rp 300.000,-
Pupuk Kandang : 200 x Rp 3.500 = Rp 700.000,-
Transportasi & Konsumsi : kurang lebih = Rp 800.000,-
Tenaga Tanam & gali : kurang lebih = Rp 610.000,-
Tenaga Penyiangan musim pertama : kurang lebih = Rp 640.000,-
Tenama Penyiangan musim kedua : kurang lebih = Rp 320.000,-

Total investasi = Rp 3.100.000,-

2.b Sementara untuk penjualan panen Umbi dari katak, perhitungan hasilnya kurang lebih sama dengan produksi dari bibit umbi porang.

Maka dihasilkan penjualan sebesar : 2000 pcs x 2 kg x Rp 1.750 = Rp 7.000.000,-

Dihasilkan margin sebesar : Rp 7.000.000,- - Rp 3.100.000,- = Rp 3.900.000,-
Kalau tenaga kasar diperhitungan diperoleh kurang lebih Rp 3.700.000,- bersih per 1000m2 lahan.

Terlihat bahwa investasi dengan katak porang memberikan revenue yang jauh lebih besar ( tiga kali lipat lebih), tetapi harus diperhatikan bahwa hasil tersebut baru bisa diperoleh paling cepat pada tahun ke-2. Sebagai saran, anda tetap bisa memulai investasi budidaya Porang dengan menanam umbi porang di tahun pertama, sekaligus mulai menanam katak sebagai bakal bibit di tahun kedua. Atau anda bisa mulai membeli bibit umbi pada dua tahun pertama, dan katak hasil panenan tahun pertama tidak dijual, melainkan untuk bibit di tahun ketiga. Alternatif terakhir ini biasanya yang paling ekonomis. Mengingat setiap batang porang menghasilkan rata-rata 15 biji katak per musimnya, jadi di tahun pertama saja anda sudah mengumpulkan 15*2000 = 30.000 biji katak. Ambil 3000 biji saja, sudah cukup untuk bakalan bibit di tahun ke tiga. Sisanya bisa dijual, kurang lebih bisa menghasilkan Rp 4.500.000,- dari penjualan bibit katak.

Cukup menarik, bukan..

1 comment:

Anonymous said...

Menarik sekali, bapak. Bisa minta keterangan lebih lanjut tentang spesifikasi lahan yang bisa digunakan? Misalnya tentang seberapa teduh naungan pohon tegakan, karakteristik tanah, irigasi, dan sebagainya. Terima kasih.

Abi