bisnis online

Friday, August 22, 2008

Budidaya Porang di Lahan Perorangan - Simbiosis Mutualisme


Menurut istilah, simbiosis mutualisme adalah hubungan dua pihak atau lebih yang saling menguntungkan. Keuntungan yang diberikan bisa berupa keuntungan langsung, maupun tidak langsung. Tetapi tetap saja ada keuntungan yang bisa diambil oleh masing-masing pihak. Dalam buku-buku teks, seringkali dicontohkan hubungan antara kerbau dengan burung jalak – sering dikenal dengan jalak kerbau. Dimana burung jalak memakan kutu di punggung atau kulit kerbau. Dalam hubungan ini si burung jalak memperoleh makanan, sebagai pengobat lapar, sedangkan di kerbau memperoleh keuntungan karena gangguan yang ditimbulkan oleh kutu – otomatis hilang karena si kutu sudah dimakan burung. Sepertinya cerita seperti ini, sudah susah sekali dipahami orang apalagi anak-anak jaman sekarang.Bisa dihitung berapa anak kota yang bisa membedakan kerbau sama kambing, apalagi mengerti yang namanya burung jalak.

Hutan rakyat atau lahan perorangan yang ditanami dengan tanaman keras, biasanya memang ditanam dengan tujuan akan dipanen kayunya, seperti jati, sengon, mahoni dan sebagainya. Perawatan yang diberikan kepada tanaman ini minim sekali, paling banter adalah menimbun pupuk di pangkal pohon jati, atau mencangkul tanah di sekitar pohon untuk ditimbunkan di pangkal pohonnya. Karena untuk melakukan hal-hal tersebut, pasti diperlukan usaha khusus, seringkali tanaman dibiarkan begitu saja tanpa perawatan, hingga waktunya dipanen.

Budidaya porang memerlukan tanaman keras sebagai tegakan yang melindungi porang dari sinar matahari langsung. Sebenarnya, kerapatan pohon atau keteduhan daun lahan yang akan ditanami tidak harus terlalu rapat dan keteduhan yang diberikanpun hanya minimal sekali, yang penting, pada saat matahari terik bersinar di tengah hari, daun porang bisa terlindung dari sinarnya. Karena jika tidak, daun akan layu dan tanaman tidak akan tumbuh optimal, bahkan mati.

Porang yang dibudidayakan di hutan rakyat atau lahan perorangan, disarankan untuk ditanam dalam galian dengan ukuran tertentu, diberikan pupuk – terutama pupuk kandang dengan komposisi tertentu dan diperlukan sesekali penyiangan terhadap rumput gulma.

Tanah yang digali untuk ditanami, menyebabkan tanah kaya oksigen dan membuatnya menjadi gembur. Pupuk yang diberikan untuk porang, secara tidak sengaja – sebagian akan ikut terserap oleh perakaran tanaman tegakan, sehingga baik porang maupun tanaman tegakannya akan memperoleh manfaat dari pupuk tersebut. Penyiangan rumput di sekitar tanaman porang tentu saja akan menghilangkan gangguan – mengurangi perebutan unsur hara antara tanaman utama dengan penganggu. Jadilah, pola penanaman tumpangsari porang di bawah tanaman tegakan akan bekerja simbiosis mutualisme antara pemilik lahan dengan petani porang, layaknya kerbau dengan burung jalak.

1 comment:

Anonymous said...

For us when we visit some blog site our main objective is to ensure that we will be entertained with this blog.