Written by Djel | |
Friday, 18 July 2008 | |
Mendengar Lomba Porang mungkin terasa asing ditelinga masyarakat umum, namun itulah yang terjadi Rabu (9/7) di KPH Madiun. Sebanyak 35 Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) di seluruh wilayah Jawa Timur, unjuk kebolehan dengan memamerkan porang terbesar dari daerahnya. Lomba porang yang di prakarsai oleh Biro Pembinaan dan Konservasi SDH Unit II Jatim, memperebutkan hadiah total senilai Rp.9 juta rupiah yang dibagi dalam enam kelompok pemenang. Dengan kriteria penilaian meliputi berat, besar, kondisi fisik, dan administrasi bahwa porang tersebut benar-benar berasal dari wilayahnya, yang dibuktikan dengan surat rekomendasi dari KRPH dan Asper diwilayahnya. Setelah melalui penilaian yang sangat ketat oleh Juri yang terdiri dari pakar porang, Soekamo dari KPH Saradan, Ir. Bambang D dari Dinas Kehutanan Propinisi Jawa Timur, dan Doni PS Pemerhati Porang dari Majalah Penjebar Semangat. Ketiga juri tersebut sepakat bahwa Porang seberat 13 kg milik LMDH Wonojoyo Langgeng dengan kondisi fisik bagus itu adalah Porang terbesar dan terberat diantara Porang-Porang yang diikutkan lomba. Berdasarkan administrasi yang ditetapkan, Porang tersebut berasal dari petak 78a RPH Sumber Miri, BKPH Kerondong, KPH Jombang, yang akhirnya dinobatkan sebagai juara satu dan berhak mendapat hadiah uang pembinaan sebesar Rp.3,5 juta. Lomba Porang yang dibuka oleh Kepala Perum Perhutani Unit II Jawa Timur, Ir. Tedjo Rumekso, dihadiri juga oleh Kepala Dinas Kehutanan Propinsi Jawa Timur, Ir. Agus Syamsudin, Bupati Madiun yang diwakili oleh Sekretaris Kab. Madiun Ir. Soekiman, MSi. Dihadapan para kuli tinta, Ir. Tedjo Rumekso, mengatakan bahwa lomba Porang ini untuk mendorong dan memotivasi para LMDH untuk terus berkembang, karena industri porang bertumbuh bukan berkurang, tapi justru bertambah artinya porang mempunyai prospek yang sangat tinggi, sebelumnya informasi porang memang sangat lemah, tetapi sekarang sudah mulai terbuka, dan itu terbukti bahwa pengusaha porang sekarang banyak didatangi oleh pembeli-pembeli dari luar negeri untuk melakukan deal tentang ekspor porang”, ujarnya. Menurut Tedjo saat ini potensi luas lahan untuk tanaman porang di wilayah Perum Perhutani Unit II Jawa Timur kurang lebih 400 ribu ha, dari lahan seluas itu yang sudah ditanami porang baru sekitar 24.258,6 ribu ha, sedangkan yang sudah berproduksi kurang lebih 15 ribu ha. Ditempat yang sama Kepala Dinas Kehutanan Propinsi Jawa Timur, Ir. Agus Syamsudin mengatakan bahwa Lomba Porang ini adalah yang pertama kali didunia. Lomba yang dilatarbelakangi oleh semakin bertumbuhnya industri porang dikawasan hutan, Agus berharap, dari budidaya porang tersebut dapat membantu meningkatkan ketahanan pangan dan ekonomi masyarakat sekitar hutan (Djel) Daftar Juara Lomba Porang Selengkapnya No. Urutan Juara LMDH Asal Porang Berat (Kg) 1 Juara I Wonojoyo Langgeng Pt.78a, RPH Sumber Miri, BKPH Kerondong, KPH Jombang 13,2 2 Juara II Pandan Asri Pt. 94, RPH Klangon, BKPH Pajaran, KPH Saradan 12,8 3 Juara III Wono Salam Pt. 72a RPH Panggung, BKPH Dagangan, KPH Madiun 11,8 4 Juara Harapan I Sumber Wana Lestari Pt. 153c, RPH, Piji, BKPH Tulung, KPH Saradan 9,8 5 Juara Harapan II Wono Lestari Pt. 33c RPH Wonoasih, BKPH Glenmore KPH Banyuwangi Barat 8.0 6 Juara Harapan III Sobo Wono Pt. 33c RPH Wonoasih, BKPH Glenmore KPH Banyuwangi Barat 7,9 |
Berawal dari gagasan memperkenalkan budidaya porang/iles-iles, sebagai salah satu komoditi andalan masyarakat desa, saya menyadari potensi pedesaan dan masyarakatnya yang bisa dikembangkan menjadi suatu kekuatan ekonomi yang-Insya Allah- sustainable. Kita harus menjawab satu demi satu persoalan yang timbul di pedesaan, dan bersama mencari jalan keluarnya. Kenapa kita? Karena hanya secara bersama-sama kita bisa menguaikan persoalan melalui langkah-langkah yang sistematis dan saling melengkapi.
Tuesday, August 26, 2008
Lomba Porang - Kompetisi Telah Dimulai
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment