Hujan yang mengguyur Wonogiri dan sekitarnya sudah semakin sering, curah hujan pun lumayan tinggi. Bisa dipastikan musim hujan sudah dimulai, jadi anda yang punya rekening langganan banjir, silahkan bersiap-siap perahu karet dan truck kontainer kalau sewaktu-waktu harus pindahan. Meski di sisi lain, hujan adalah berkah dan selalu diharap-harap oleh petani seperti saya.
Meski sebenarnya tanda-tanda hujan sudah mulai terlihat sejak pertengahan bulan agustus dengan tunas umbi porang yang berwarna kemerah-merahan, ada yang bikin saya surprise awal minggu ini.
Sewaktu menanam porang di kebun jati tempo hari, ada sebagian umbi katak yang disimpan dan sama ibu saya dilempar ke pot bunga. Maksudnya ditanam di rumah untuk dilihat perkembangannya sewaktu-waktu, tentu saja berbeda dengan kalau melihat ke kebun, karena tidak bisa setiap saat ngechek.
Nah, karena kapan dan dimana umbi katak tersebut dilempar, saya tidak tahu dan tidak memperhatikan perkembagannya, justru ibu saya yang memberi tahu, tanamanmu sudah tumbuh..
Dan di pot bunga, jadi satu dengan tanaman yang lain, sebatang tanaman porang tegak bersemi, setinggi kurang lebih 25 cm, helaian daunnya masih belum membuka dengan sempurna. Sayang waktu itu saya tidak membawa kamera - sekedar mengabadikan pertumbuhannya.
Baru tadi pagi, saya sempat memotretnya, ketika daunnya sudah terbuka , sekilas seperti daun ganja.. he he..
Saya juga belum ke kebun, untuk melihat apakah bibit yang di sana sudah tumbuh. Semoga saja..
Meski sebenarnya tanda-tanda hujan sudah mulai terlihat sejak pertengahan bulan agustus dengan tunas umbi porang yang berwarna kemerah-merahan, ada yang bikin saya surprise awal minggu ini.
Sewaktu menanam porang di kebun jati tempo hari, ada sebagian umbi katak yang disimpan dan sama ibu saya dilempar ke pot bunga. Maksudnya ditanam di rumah untuk dilihat perkembangannya sewaktu-waktu, tentu saja berbeda dengan kalau melihat ke kebun, karena tidak bisa setiap saat ngechek.
Nah, karena kapan dan dimana umbi katak tersebut dilempar, saya tidak tahu dan tidak memperhatikan perkembagannya, justru ibu saya yang memberi tahu, tanamanmu sudah tumbuh..
Dan di pot bunga, jadi satu dengan tanaman yang lain, sebatang tanaman porang tegak bersemi, setinggi kurang lebih 25 cm, helaian daunnya masih belum membuka dengan sempurna. Sayang waktu itu saya tidak membawa kamera - sekedar mengabadikan pertumbuhannya.
Baru tadi pagi, saya sempat memotretnya, ketika daunnya sudah terbuka , sekilas seperti daun ganja.. he he..
Saya juga belum ke kebun, untuk melihat apakah bibit yang di sana sudah tumbuh. Semoga saja..
6 comments:
i think you add more info about it.
haha.
What can I do for you?
haha.
very cool.
Post a Comment